Kamis, 27 Februari 2014

Proses Pembuatan Film "Si Kaya dan Si Miskin" (part 2)

Hari Sabtu.

Lokasi shooting dimulai dari rumahnya Dea yang gede. Karena kita sama sekali belum punya pengalaman membuat film, bingung harus mulai shooting adegan yang mana. Ditambah lagi kita ga pake naskah. Pembuatan naskah kita terputus ditengah jalan karena deadline alias idenya baru muncul sehari sebelumnya. Diskusi yang berubah acara jadi prosesi foto bersama terus berlanjut sampe tengah hari. Perut-perut kelaparan ber-kruyuk di sana dan di sini.

Dea mengusulkan untuk singgah ke Ind*maret terdekat untuk mengisi perut masing-masing. Mungkin aktris dan aktor Hollywood selalu jaga pola makan mereka dengan ketat. Sampe ada katanya kena penyakit eating disorder.  Apa enaknya hidup kayak begitu? Punya banyak duit kok ga bisa kenyang-_-. Bagi kita perut adalah salah satu hal yang utama.


Rabu, 26 Februari 2014

Proses Pembuatan Film "Si Kaya dan Si Miskin" (part 1)


Bismillahirrahmanirrahiim

Satu lagi tugas dari Pa Adi, yaitu cerita tentang pengalaman selama di sekolah. Lumayan bingung juga mau cerita apa habisnya kan banyak banget kenangan-kenangan bersama 789Abstraw *aseek*. Pas liat-liat ke blog tetangga, rata-rata pada cerita pengalaman AMT ke Bantargebang atau pengalaman EOP ke Pare. Karena ingin beda dan tidak mainstream, aku mau cerita tentang pengalaman bikin film pertama bareng Nisa, Naura, Kania, Meka, dan Dea.

Buat referensi sedikit, cita-citaku adalah Filmmaker. Rasanya seneng banget pas dikasih tugas ini. Seperti melarikan diri dari tugas, pr, dan ulangan yang tidak berujung. Dan dari awal saat Bu Ratna ngumumin, aku udah punya feeling this is gonna be great *aseek*.

Ceritapun berlanjut ke pembagian kelompok. Semua orang bebas memilih anggota kelompoknya dan bebas menjadi anggota kelompok yang mana. Syaratnya maksimal 6 orang. Ada kelompok yang langsung terbentuk hanya dalam hitungan menit, ada juga yang mengumpulkan anggotanya lebih perlahan, dan aku cuma nunggu siapa yang bakal merekrut aku jadi anggotanya. Ternyata tidak ada satu kelompokpun.

Sabtu, 22 Februari 2014

Beberapa Manfaat Siwak untuk Gigi

Apakah Siwak Itu?

Siwak atau miswak adalah sikat gigi alami yang diambil dari ranting atau akar pohon al-Arak (Salvadora persica) yang lazim tumbuh di wilayah Asia, Afrika, dan tentunya di Timur Tengah. Tanaman pegunungan dari keluarga Salvadoraceae ini memiliki ranting beraroma wangi. Kulit batangnya berwarna coklat muda. Bila dikelupas, terlihat permukaan dalamnya berwarna putih, sedangkan akarnya berwarna lebih tua. Siwak terasa hangat dan agak pedas di mulut, dan terasa menyegarkan.
 Bebrapa manfaat siwak untuk gigi agar lebih kuat
Siwak juga merupakan salah satu toleransi yang diberikan bagi kita yang berpuasa, untuk dapat memakainya di siang hari tanpa merusak ibadah puasa kita. Di dalam Shahih Bukhari dari sahabat Amir bin Rabiah Radliyallahu Anhu ia berkata, “Saya melihat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam membersihkan gigi beliau dengan siwak ketika beliau berpuasa, berulang kali, hingga saya tidak bisa menghitungnya.”

Jumat, 14 Februari 2014

Siapakah Thariq Bin Ziyad?


Setelah sembilan tahun menjadi siswi di SDIT dan SMPIT Thariq Bin Ziyad, saya sempat bertanya-tanya siapa sih si Thariq ini sampe jadi nama sekolah. Akhirnya saya mendapatkan jawabannya dan beginilah kisah singkatnya:

Thariq bin Ziyad bin Abdullah bin Walgho bin Walfajun bin Niber Ghasin bin Walhas bin Yathufat bin Nafzau adalah putra suku Ash-Shadaf, suku Barbar, penduduk asli daerah Al-Atlas, Afrika Utara. Ia lahir sekitar tahun 50 Hijriah. Ia ahli menunggang kuda, menggunakan senjata, dan ilmu bela diri.

Setelah Rasulullah saw. wafat, Islam menyebar dalam spektrum yang luas. Tiga benua lama -Asia, Afrika, dan Eropa-pernah merasakan rahmat dan keadilan dalam naungan pemerintahan Islam. Tidak terkecuali Spanyol (Andalusia). Ini negeri di daratan Eropa yang pertama kali masuk dalam pelukan Islam di zaman Pemerintahan Kekhalifahan Bani Umaiyah.

Sebelumnya, sejak tahun 597 M, Spanyol dikuasai bangsa Gotic, Jerman. Raja Roderick yang berkuasa saat itu. Ia berkuasa dengan lalim. Ia membagi masyarakat Spanyol ke dalam lima kelas sosial. Kelas pertama adalah keluarga raja, bangsawan, orang-orang kaya, tuan tanah, dan para penguasa wilayah. Kelas kedua diduduki para pendeta. Kelas ketiga diisi para pegawai negara seperti pengawal, penjaga istana, dan pegawai kantor pemerintahan. Mereka hidup pas-pasan dan diperalat penguasa sebagai alat memeras rakyat.