Minggu, 11 November 2018

Review Bohemian Rhapsody

Sumber: time.com
Assalamualaikum,
Halo halo lama tak jumpa!

Mulai sekarang aku mau bikin konten review yg sebelumnya aku ga pernah buat. Bisa film, buku, dll. Untuk pertama, aku akan review film Bohemian Rhapsody yg masih anget di ingatan karena baru nonton kemaren. 

Roger Taylor: ...who even is Galileo? 
Latar Belakang Film
Judul: Bohemian Rhapsody
Sutradara: Bryan Singer (fired) dan Dexter Fletcher
Penulis: Anthony Mc Carten dan Peter Morgan
Pemain: Rami Malek, Lucy Boynton, Gwilym Lee, dll
Durasi: 2 jam 14 menit
Rumah Produksi: GK Films, New Regency Pictures, Queen Film Ltd
Waktu Rilis: 2 November 2018
Sinopsis: Berkisah tentang kehidupan Freddie Mercury dari awal terbentuknya Queen, proses terciptanya lagu-lagu hits mereka, dan puncaknya konser legendari Live Aid

Aku dan Bohemian Rhapsody
Alasan mau nonton: Adekku dikenalin Queen sama ayah awal tahun ini dan mereka jd hype bgt sampe beli albumnya. Aku jd kecipratan suka deh hehe
Bioskop: Cinemaxx Depok
Harga Tiket: 20k karena promo dari mybookshow beli 1 gratis 1

Kerealistisan (ga mesti realistis sih cuma kalo ditanggapi & dikritisi dari sisi ini jadi ada yg bisa dibahas dan kadang hal yg ga realistis bikin konsentrasi nonton buyar)
     Bagian awal terasa sangat rushed jadi kurang bisa mendalami hubungan antara anggota Queen, bahkan antara Freddie dan Mary yang merupakan pasangan utama. Padahal Mary ini pengaruhnya besar bgt ke Freddie. Di film itu kayak yg penting munculin Mary mau bagaimanapun, seadanya juga gapapa. Mungkin itu karena bentrok sama durasi dan film ini kan diproduseri oleh anggota Queen jadi ga mau terlalu ngebahas dalem2 hubungan Freddie dan Mary. 
     Karena ini based on true story dan ada orangnya beneran, perbedaan kecil jadi bugged me. Contohnya kayak Freddie harusnya lebih tinggi dan pembawaannya unik dan tertutup. Beda sama Rami yang ngebawainnya unik dan terbuka. Tapi ini ga berpengaruh besar bgt kok ke film secara keseluruhan. Ini kan, sekali lagi, cuma hal-hal yang bugging me selama nonton dan kebanyakan tentang detail aja.
     Setelah aku nonton, aku ngeliat Freddie itu kayak apa ya.. yg di film itu rasanya entah kenapa bukan Freddie. Maksudnya yg membuat seseorang menjadi dirinya itu kan faktor banyak hal ya. Yang di film itu cuma bisa ngegambarin sebagian doang. Jadi Rami Malek ngga membawakan versi utuh sosok Freddie. Tetep kerasa kalo yang di film itu Rami dan Freddie itu yang aku liat di video2 rekaman di youtube, mereka dua orang yang berbeda.
     Teruss, ada beberapa cameo yang pakaiannya kekinian dan membuat aku mikir "emang jaman dulu ada yang pake baju kayak gini ya?' Mungkin referensiku aja yang terbatas wkwk.
Setting tempat-tempat filmnya terbatas, menurutku. Jadi kurang kerasa kalo Queen ini udah mendunia. Filmnya ngegambarin Queen terkenal lewat tulisan2 doang kayak "Japan", "Rio", "Munich". Yang ada scene panggungnya kebanyakan di Amerika atau London. Sibuknya band kelas dunia kurang kerasa di situ.
     Yang terakhir, aku baru bisa menikmati film ini dari tengah ke akhir. Di awal sempet kepikiran "beneran seru ngga ya ini kayak rating yang aku liat di line today?" Tapi formula ini udah wajar banget di hollywood yg alurnya kayak itu loh segitiga. Mendaki-klimaks-turun. Tapi kayak gini masih mending dibanding serunya cuma awal ke tengah dan habis klimaks ngga seru lagi. Atau malah gabisa dinikmatin samsek dari awal sampe akhir.

Plus:
     Akting Rami Malek dan semua anggota Queen keren abis!! Sukak bgt liatnya! Mereka bisa banget niruin stage performance nya Queen. Caranya Freddie loncat-loncat jingkrak, dll. Rami Malek bisa banget ngebawain keeksentrikan Freddie Mercury tanpa bikin org yg nonton mikir aktingnya awkward yg  mungkin terjadi di film biopik lainnya. He nailed it.
     Yang jadi Brian May jg asdfghjkl mirip bgt sama aslinya gangerti deh. Pokoknya film ini nilai plusnya ada di akting Queen dan lagu2 yang soudnnya mantab. Wardrobenya jg niat abis. Jadi yang ngebangun suasana jaman itu lebih dikuasain sama wardrobe ketimbang settingnya.
     Bagi beberapa fans setianya Queen, film ini meh dan mengecewakan karena ada beberapa sejarah yg missed. Tapi harus diakui climax scene nya, Live Aid concert, petjahhh. Kalo emang ga suka sama alur sepanjang cerita, seenggaknya yg ini bener2 bisa dinikmati kayak nonton konser. Dan mereka bisa niruin mulai dr tata panggung, wardrobe, aksi panggung, detail2 kecil kayak posisi gelas2 isi pepsi yang ada di atas piano Freddie di panggung. So cool! dan tepat banget ditaro di ending. Nonton film ini dijamin ga pulang dengaan penyesalan kok.

Rating dariku: 4/5

See ya in the next review.
Wassalamualaikum!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar